Minggu, 24 April 2016

Yukz belajar baca tulis


Senin, 25 April 2016

Tadaaaaaaa akhirnya bisa longgar untuk corat coret lagi di blog..
So, untuk kali ini mo share kegiatan putri kecil kami yang usianya sudah 4,5 tahun. Masih inget ndak namanya sapa? Yupzzzz namanya masih BUnga lah yowwww...
Bunga baru aja ikut les baca tulis.. Sebenarnya sejak usia 3,5 tahun udah sering ikut belajar kakaknya baca tulis and sudah bisa baca dikit-dikit mpe "ja" tapi abis itu macet ndak mo nambah lagi kosa katanya. Nah, Bunga sebenarnya kurang suka untuk dunia yang berhubungan dengan tulis menulis, sama persis kayak kakaknya. And Mamanya juga bukan tipe yang maksain untuk dunia calistung, karena menurutku calistung kalo dipaksa untuk ke depannya cuma untuk menggugurkan tugas doang khan semacam butuh tapi ndak butuh. Nah, karena itulah setiap ikut course or les harus kemauan dari anaknya juga, jadilah Bunga ikut les baca tulis di tempat kakaknya dulu menambah kosakata baca nya. Dengan catatan kalo anaknya udah boring dicukupkan lesnya. Karena pernah baca di buku Ibu Profesional bahwa fokus anak dapat dirumuskan USIA x 5 MENIT = jadi kalo usia Bunga 4,5 tahun x 5 menit maka fokus dia berkisar 22 menit, tapi bisa meningkat kalo kita latih fokus anak secara continue tiap hari.

Yukz kita intip belajarnya Bunga di Smartkidea


Eitzzzz jangan justifikasi dulu loh yak, Mama tau lah usia golden age ndak perlu diajarin calistung kalo masuk school ntar bisa HECTIC, ndak mau juga lah anaknya kena penyakit hectic ini dikemudian hari, nah di tulisan diatas itu tuh, MAMA NDAK SUKA MAKSA, so buk ibuk, emak emak, nyai nyai and momny mommy sekalian yang terhormat tulisan ini bukan bertujuan untuk menyarankan untuk membaca di usia golden age loh yak... Ini semua hanya share gimana sech metode belajar membaca nya yak :-)

Okay share pertama berdasarkan pengalaman belajar baca dengan kakaknya Bunga, hooh kak Tsaqi namanya inget khan...
Saat pertama Tsaqi mengeluarkan komitmen untuk mau belajar baca benar-benar saat usia 5 tahun. Eitss tapi pengenalan membaca awalnya adalah saat Tsaqi berumur 3 hari setelah dia pulang dari Rumah Sakit Bersalin and masih baby merah sudah dibacakan buku cerita. Waktu itu orang-orang sekitar masih berpendapat "haduh mba, bayi mana ngerti dibacain geto" hmmm kala itu hanya menjawab "biar anaknya suka baca besok mba, dimulai dari kecil". Yak aktivitas dongeng mendongeng terus berlanjut, hingga dia mulai tanya "Ma, ini bacanya apa?" nah ini dia moment yang kutunggu.. "Kak, pengen bisa baca ini apa? Yuk Mama ajarin baca" ... Jawabnya " Ndak mau, mau dibacain aja enak..." Whattttt gedubrak :( Hohoho sudah bergelora and menyiapkan jurus metode baca, hasilnya ditolak, wadowww gak papa dech, terus berjuang..
Selain dongeng waktu itu belajar baca juga lewat flashcard kayak gini ini:



Lebih ke pengenalan benda pada awalnya lambat laun setelah Tsaqi tanya kegunaan huruf-huruf di belakang gambar barulah mulai dikenalkan bacaannya. Hmm jadi ini salah satu pemicu cepatnya hafalan anakku. Saat itu setiap ada tulisan di bawah bendanya dia selalu tanya "Ma, itu bacanya laundry yak?" (waktu itu lewat di depan laundry, yang ada spanduk mesin cucinya). So, setiap jalan ndak bisa ngebut or cepet-cepet hehe soalnya dia selalu tanya itu bacanya apa dan kalo kelewat minta balik hehe.

Nah yang paling ampuh adalah saat Tsaqi ikut suatu les yang dimana setiap selesai kursus selalu menulis absensi dengan nama anak, saat awal Mamanya yang nulis absensi untuk Tsaqi, di saat pertemuan kedua mbaknya yang jaga absensi tanya ke Tsaqi, "ko yang nulis absensi Mamanya, Kak Tsaqi coba dech nulis namanya sendiri, tuch teman-temannya juga nulis sendiri loh" Aihhhhh glek (sambil nelen ludah, kira-kira Tsaqi mo jawab apa yak?), jawaban Tsaqi "Mama aja yang nulis, tulisan Mama lebih bagus" glek glek aissssss ne anak bisa aja jawabnya buat ngeles :p Belum selesai sampai situ tanya mbaknya lagi "Tsaqi udah bisa nulis sendiri belum?" "belum" "wah udah gede ko belum bisa nulis?" #tepokjidat# akhirnya Tsaqi cuma diem dengan ekspresi sedih... Duhhhhh.... Eitssss tapi ternyata itu adalah jurus terampuh, sepulang ke rumah Tsaqi langsung ngomong "Ma, aku mau belajar baca n nulis yak!!" Yesssssss Yesssss akhirnya, harus berterimakasih juga dengan si mbak tadi :-)
Metode yang diajarkan waktu itu sama kayak Bunga yaitu pengenalan dengan dua huruf awal, misal


Selain itu juga modifikasi dengan latihan menulis melalui permainan tarik garis, menebalkan huruf, menebak benda seperti inih:



Selain itu flashcard tetap jalan karena Tsaqi cenderung ke visual jadi harus banyak melihat serta auditory dimana hafalan dia sangat bagus. Salah satu caranya adalah menempel flashcard baca di kulkas, dia demen banget berkunjung ke kulkas buat ngadem hehe jadi itu tempat paling strategis untuk dia sering lihat.


Nah dari pengalaman kakaknya ternyata berbeda dengan adiknya yang cenderung audio, jadi dia menghafal dengan mendengar. Jadi penanganannya melalui bernyanyi dan gerakan tarian biar ndak bosen.

Dari kesimpulan diatas kita sebagai orang tua maupun pengajar harus mengenali tipe kecerdasan apa yang dipunyai anak didik kita. Supaya lebih mudah mengarahkan metode atau materi belajar apa yang ingin kita sampaikan dengan lebih efektif dan efisien namun si anak merasa enjoy n comfort dengan cara kita mengajar.

Yak, tunggu sesi selanjutnya yak tentang mengenal kecerdasan majemuk.. Salam Semangat 

0 komentar:

Posting Komentar

 

mamapoenya Template by Ipietoon Cute Blog Design